Friday 26 November 2010

Biodata Ringkas Syekh Abbas bin Hasan As-Sisi


Syekh Abbas bin Hasan As-Sisi, yang lebih terkenal dengan Syekh Abbas As-Sisi lahir pada tanggal 28 November 1918 di Kota Rasyid provinsi Buhairah. Ia memeroleh gelar diploma pada sekolah tinggi industri. Semasa kecil, beliau sangat mahir bermain sepak bola. Beliau bahkan mengaku tidak pernah membayangkan akan bisa menjadi penulis, seperti yang diungkapkannya di dalam mukadimah buku Fi Qafilah Al-Ikhwan.

Pada tahun 1936, Syekh Abbas As-Sisi mulai berkenalan dengan dakwah Ikhwanul Muslimin melalui Ustadz Mahmud Abdul Halim. Sejak saat itu pun beliau mulai berbaiat kepada Imam Hasan Al-Banna untuk konsisten pada manhaj dakwah dan jihad fi sabilillah. Dengan kepribadiannya yang cair, murah senyum, dan gemar membantu sesama, dakwah Ikhwan tersebar luas di kota Rasyid, tempat beliau beraktivitas.

Lelaki yang tamat usia pada tahun ke-86 ini mewakafkan hidupnya untuk sebuah idealisme risalah dakwah. Beliau adalah 'guru cinta' bagi dakwah Ikhwanul Muslimin. Ceramah dan tulisan-tulisannya selalu ditargetkan buat membidik hati. Bukan sekadar menebar pesona dan simpati, melainkan penuh dengan kekuatan kharisma, cinta, dan rasa persaudaraan yang tinggi.

Syekh Abbas As-Sisi adalah 'sisa-sisa' generasi awal Ikhwanul Muslimin yang melalui hari-hari pahit di balik jeruji dan berbagai intimidasi serta tuduhan stigma subversif. Beberapa kali beliau mengalami penangkapan. Pada tahun 1984 beliau ditangkap dan ditahan selama enam bulan. Kemudian pada tahun 1954 beliau kembali ditangkap dan ditahan selama dua tahun. Beliau kembali ditangkap pada tahun 1965 dan baru keluar penjara sembilan tahun kemudian, yaitu tahun 1974.

Kegigihan dan keberaniannya tidak pernah diragukan. Beliau terlibat dalam perang dunia 2 di Gurun Barat (Gharbea). Tapi semua itu tidak menjadikan gaya hidup beliau menjadi keras. Sebaliknya, lelaki berambut putih itu selalu menebar senyum untuk siapa saja. Dalam keadaan apa saja. Di mana saja. Jelas, keteduhan yang dalam akan tampak di wajahnya yang meski dimakan usia tetap berseri menawarkan semangat hidup yang tidak pernah padam.

Syekh Abbas As-Sisi wafat pada hari Jumat tanggal 8 Ramadhan 1425 H, bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 2004. Jenazah beliau dishalatkan selepas shalat Ashar di Masjid Al-Haq di kota Rasyid, yang diimami oleh Mursyid Am Muhammad Mahdi Akif. Lebih dari dua puluh lima ribu orang mengiring jenazah beliau untuk dimakamkan di pekuburan kota Rasyid.



Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...