Wednesday 6 November 2013

Mutiara Hadits Nabi: Agar Mencapai Derajat Muttaqin



|| Oleh: Ali Ghufron Sudirman ||

Imam Tirmidzi meriwayatkan dengan sanadnya dari Athiyyah As-Sa’di bahwa Rasulullah saw. bersabda:

لاَ يَبْلُغُ الْعَبْدُ أَنْ يَكُوْنَ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ حَتَّى يَدَعَ مَا لاَ بَأْسَ بِهِ حَذَرًا لِمَا بِهِ الْبَأْسُ

Artinya:

Seorang hamba tidak mencapai derajat muttaqin sebelum meninggalkan sesuatu yang tidak berdosa demi menghindari sesuatu yang berdosa.

Makna yang bisa diambil dari hadits ini:

1. Derajat muttaqin merupakan derajat yang diimpikan oleh setiap orang. Demikian itu karena mulia tidaknya seseorang di sisi Allah dilihat dari ketakwaannya. Orang yang mencapai derajat muttaqin, sebagaimana dijelaskan dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi adalah orang yang menjaga dirinya dari melakukan suatu perbuatan atau meninggalkan suatu amal yang bisa mendatangkan siksa Allah. 

2. Sebagian ulama membagi takwa menjadi tiga level. Level pertama adalah menjaga diri dari siksa abadi di neraka, yaitu dengan berlepas tangan dari kemusyrikan. Level kedua adalah menghindari segala sesuatu yang bisa mendatangkan dosa bagi pelakunya. Sedangkan level ketiga adalah mensucikan diri dari segala sesuatu yang membuat seseorang lalai dari Al-Haq lalu bersegera dengan sepenuh jiwa raga bersimpuh di hadapan Allah. Level ketiga inilah yang disebut sebagai takwa hakiki yang dituntut kepada setiap hamba.

3. Bisa jadi, melakukan sesuatu yang halal ketika tidak sesuai porsinya dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan maksiat. Misalnya, bicara hukumnya halal. Tapi bila kebanyakan bicara bisa jadi menjerumuskan seseorang pada ucapan-ucapan yang tidak benar. Untuk itu, bicara secukupnya dan bicara yang penting-penting saja merupakan salah satu ciri orang bertakwa. Demikian halnya, memakan makanan yang halal hukumnya boleh. Tapi bila kebanyakan makan dapat menyebabkan seseorang terjerumus pada tindakan-tindakan yang dianggap melalaikan syariat. Dan begitu seterusnya.

4. jadi, agar mencapai derajat muttaqin, kita hendaklah meninggalkan sesuatu yang tidak berdosa demi menghindari sesuatu yang berdosa. 



Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...