Sunday 28 July 2013

Jujurlah Pada-Nya...

|| Oleh: Ali Ghufron Sudirman ||

Saudaraku, sampai hari ini, sudah berapa juz Al-Quran yang kita selesaikan?

Marilah kita jujur kepada-Nya, dan Dia Mahatahu isi hati kita. Sungguh bukan karena sibuk dan tak ada waktu bila diri ini tidak intens bercengkrama dengan Al-Quran. Tapi bisa jadi karena kita merasa itu kurang penting, membosankan, bukan prioritas, atau sebuah aktivitas yang tidak produktif.

Na'udzu billah..

Apakah tidak semestinya, sebagaimana setiap buka puasa kita dapat menghabiskan satu juz jambu, alpukat, atau lainnya sekali duduk dalam rentang 10 menit, apakah tidak semestinya kita juga harus dapat menghabiskan satu juz Al-Quran dalam rentang 1440 menit selama sehari semalam?

Kalau satu juz jambu atau alpukat bisa menyegarkan dahaga kita, maka begitu juga satu juz Al-Quran dapat memuaskan dahaga jiwa kita. Kita terdiri atas jiwa dan raga, maka kebutuhan keduanya harus kita penuhi secara berimbang.

Sebagaimana fisik kita butuh makan-minum, demikian pula jiwa ini. Ia butuh nutrisi agar tidak mati. Dan nutrisi jiwa adalah zikrullah. Dan sebaik-baik zikir adalah kalam Allah..

Jadi, sudah berimbangkah jumlah juz jambu yang kita habiskan selama ini dengan jumlah juz Al-Quran yang kita khatamkan?

Bila belum, kenapa? Mari kita jujur kepada-Nya, dan dia Mahatahu isi hati kita.

Apakah karena merasa ia tidak begitu penting? Ataukah karena yang lain?

Saudaraku, di dalam Al-Quran disebutkan, la yamassuhu illal mutahharun... bahwa Al-Quran hanya disentuh oleh orang-orang yang bersih; bahwa hanya orang-orang yang bersih yang bisa menyentuhnya... hanya orang yang bersih...

Ya Allah..
Jangan-jangan saya, kita....

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...