Thursday 18 June 2015

Terlalu! Cina Melarang Muslim Uighur Menjalankan Puasa Ramadan

Memasuki bulan Ramadan, Muslim Uighur di Xinjiang, Cina, kembali mengalami diskiriminasi. Hal itu diketahui ketika beberapa pemerintah bagian di Distrik Xinjiang mengeluarkan larangan terhadap anggota partai Islam, PNS, pelajar, dan guru untuk berpuasa selama bulan suci Ramadhan.

Muslim Uighur sendiri merupakan penduduk minoritas berbahasa Turki yang menempati wilayah Xinjiang barat laut, yang jumlahnya diperkirakan mencapai delapan juta jiwa.
Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, meminta agar Pemerintah Cina memperkenankan Muslim Uighur menjalankan kewajibannya berpuasa selama Ramadhan.

Anwar menegaskan bahwa tindakan Pemerintah Cina yang melarang Muslim Uighur berpuasa melanggar HAM.

“Untuk itu, kami mengimbau Pemerintah Cina agar memperkenankan umat Islam menjalankan ibadahnya," ujar Anwar di Jakarta, Kamis (18/6).

Masih menurutnya, kalau Pemerintah Cina masih tetap dan terus melakukan pembatasan dalam beragama, kedamaian dan ketenteraman di negara itu sulit terwujud.

Anwar juga meminta Pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah konkret agar Cina menghentikan tindakan yang tidak beradab dan berkeprimanusiaan. Ujarnya, Pemerintah harus turun tangan dan angkat bicara karena merupakan amanat dari Pancasila yang harus dijunjung dan ditegakkan. (ROL)

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...