Laman elshaab.org mengutip sumber
tepercaya memberitakan bahwa rezim As-Sisi di Mesir melarang berpuasa para tahanan
politik yang berada di Penjara Super Maximum Security El-Aqrab.
Diberitakan bahwa para petugas memaksa tahanan
untuk berbuka dan tidak menjalankan puasa.
Mereka juga menyita jam tangan
setiap tahanan agar tidak mengetahui waktu berbuka dan sahur.
Memprihatinkan
Berita ini semakin menambah deretan
keprihatinan atas kebijakan pemerintahan rezim As-Sisi. Sebab, sebelumnya juga
diberitakan bahwa Rezim kudeta militer di Mesir kembali membuat aturan ketat
terkait ketentuan ceramah dan shalat Tarawih. Di mana Pemerintah Mesir lewat
Kementerian Urusan Wakaf hanya memperbolehkan masjid-masjid tertentu saja untuk
digunakan prosesi shalat Tarawih dan iktikaf, dengan dalih mempertimbangkan
kelayakan dari sisi kesehatan dan aspek keselamatannya.
Kementerian Urusan Wakaf juga
menegaskan bahwa ceramah, iktikaf, dan imam shalat Tarawih akan berada di bawah
kendalinya dengan dalih guna meminimalisir ruang gerak aktivis Ikhwanul
Muslimin yang telah dimasukkan kembali ke dalam organisasi terlarang di Mesir.
Para syekh dari Partai An-Nur
yang berafiliasi pada gerakan salafi juga dilarang memasuki masjid dan
mengadakan acara-acara keagamaan selama bulan Ramadan.
No comments:
Post a Comment
Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...