Ioni Sullivan (38 tahun) sangat dikenal oleh warga Lewes,
East Sussex, Inggris karena satu-satunya perempuan berjilbab di pedesaan
tersebut. Padahal perempuan berputra dua ini terlahir dari keluarga atheis yang
berpendidikan tinggi. Ayahnya, seorang profesor dan ibunya menjadi guru.
Setelah menyandang master filsafat
dari Cambridge pada tahun 2000, Sullivan lantas bekerja di beberapa negara,
seperti Mesir, Yordania, Palestina, dan Israel.
“Sekembalinya dari sana, aku merasa
terkesan dengan ketegaran orang-orang di sana, terutama umat Islam. Meski
didera berbagai kesulitan, mereka tetap berusaha bertahan dengan keyakinannya.
Ini kontras sekali dengan duniaku,” cetus Sullivan pada The Guardian.
Medio tahun 2001, ia menikah dengan
seorang pria muslim Yordania yang tidak terlalu taat beribadah. Mereka menikah
secara Islam. Namun, Sullivan mengakui, di awal pernikahannya, mereka hidup
dengan gaya Barat. Hampir setiap hari mereka mengunjungi bar dan klub malam.
Kemudian, Sullivan harus menemui kenyataan bahwa ada
kewajiban puasa Ramadhan dan zakat. Di situlah ia merasa harus mengendalikan
pikiran tentang kebebasan ala Barat-nya. Puasa dan zakat, ujarnya, harus
dilihat sebagai sebuah proses untuk mengendalikan diri.
Setelah melalui proses kesadaran untuk
mengendalikan dirinya, Sullivan pun dengan ikhlas belajar bahasa Arab agar bisa
memahami Al-Quran.
“Saya membaca buku yang menyatakan
bahwa bukti keberadaan Allah ada dalam setiap makhluk ciptaan-Nya. Sehingga
karena kita makhluk-Nya maka saya tak perlu seorang pendeta untuk mendoakan
kita agar masuk surga,” ujarnya.
Perubahan terakhir pada diri Sullivan adalah keputusan
untuk memakai jilbab setelah mempelajari Al-Quran secara utuh. Sullivan pun
mengaku, tantangannya terletak pada lingkungan tempat tinggalnya.
“Mereka selalu mengira saya memakai penutup kepala karena
terkena kanker. Meski terkejut dengan pemikiran itu, tapi saya tak
mempersoalkannya karena hubungan di antara kami sangat baik.” (IS)
No comments:
Post a Comment
Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...