Tuesday 14 July 2015

Makam Pun Tak Luput dari Arogansi Israel

Anadolu Agency pada Senin (13/7) melansir laporan dari Israel Haaretz bahwa Israel telah menyetujui rencana pemembangunan lingkungan perumahan di atas reruntuhan pemakaman Muslim kuno di Yerusalem Barat. 

“Komite Perencanaan dan Pembangunan Distrik Yerusalem pekan lalu menyetujui pembangunan 192 unit perumahan, hotel 480 kamar, dan pusat perbelanjaan di atas reruntuhan pemakaman Muslim bersejarah di Yerusalem Barat,” tulis laporan tersebut.

menanggapi hal itu, Al-Aqsa Foundation for Endowment dan Heritage, sebuah LSM Palestina, mengecam keras.

“Selama bertahun-tahun, Israel terus melakukan Yahudisasi Mamilla, pemakaman bersejarah Yerusalem,” kata LSM dalam sebuah pernyataannya.

“Kuburan akan tetap menjadi bagian dari warisan Islam. Meskipun upaya Israel untuk mendistorsi sejarah Arab dan Islam di Yerusalem,” tambahnya.

Upaya Penghancuran Mamilla

Upaya Israel untuk menghancurkan pemakaman muslim bersejarah Mamilla (Ma’man Allah), yang berasal dari abad ke-12 telah dilakukan selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2011, Pemerintah Israel membuldoser lebih dari 100 batu nisan di pemakaman tersebut, di mana tiga buldoser, dua truk dan sekitar 20 pekerja memasuki pemakaman pada pukul 11 ​​malam dan langsung menghancurkan lebih dari 100 batu nisan kemudian memuat puing-puingnya ke dalam truk.

Sebelumnya, pada tahun 2009, Israel juga merusak lebih dari 1.500 makam di pemakaman bersejarah untuk membangun sebuah Museum Toleransi di situs bersejarah, yang didanai oleh lembaga AS Simon Wiesenthal Center.

Pada Agustus 2010, Presiden Majelis Umum PBB Ali Treki pernah menyatakan keprihatinan mendalamnya atas apa yang dia gambarkan sebagai tindakan asusila dan provokatif terhadap semangat perdamaian serta dialog antar peradaban dan agama.

Dilaporkan bahwa pada pemakaman bersejarah tersebut terdapat makam sahabat Nabi Muhammad, tokoh sufi, ulama dan pejabat Palestina.

Kiranya, sampai kapankah saudara-saudara kita di Palestina akan terus menderita?

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...