Wednesday 15 July 2015

Syekh Muhammad Jibril, Imam Masjid Tertua di Mesir Dicekal Rezim As-Sisi

Selasa (14/7) kemarin Kementerian Urusan Wakaf Mesir resmi melaporkan dai internasional, Syekh Muhammad jibril dengan tuduhan “melampaui batas kewenangan” karena dianggap memanfaatkan momen shalat Tarawih untuk kepentingan politis.

Muhammad Mukhtar Jumah, Menteri Wakaf Mesir lewat sambungan telepon pada salah satu acara tv satelit Sadha El Balad dengan tegas meminta pihak berwenang untuk mencekal dan tidak menayangkan rekaman-rekaman ceramah Syekh Jibril sampai dia meminta maaf.

“Jibril telah memperdagangkan agama. Rumah Allah harusnya dipakai untuk ibadah. Bukan untuk berkicau demi tujuan pribadi. Kami akan memberikan edaran kepada semua stasiun televisi agar tidak mengundangnya sebagai nara sumber,” kata Jumah.
Meskipun tidak mendengar sendiri, Muhammad Mukhtar Jumah tetap bersikeras untuk mencekal Syekh Jibril.

“Saya memang tidak mendengar sendiri doa yang dipanjatkan Muhammad Jibril kemarin. Tapi kami akan tetap melaporkannya. Dan siapa saja yang mengundang Muhammad Jibril maka akan mendapatkan sanksi yang tegas,” katanya.

Dia juga menambahkan bahwa sejak hari ini, Syekh Jibril tidak akan masuk masjid sebagai imam atau khatib, tetapi sebagai makmum biasa.

Sebagaimana dilansir aljazeera.net, Imam Besar Masjid Amr bin Ash, masjid tertua di Mesir yang dibangun oleh sahabat Nabi Amr bin Ash itu mendoakan kehancuran bagi para penguasa zalim, rusak, ulama penjilat pemerintah dan media-media yang menyesatkan di Mesir. Selain itu, beliau juga mendoakan agar para pemuda yang berada dalam tawanan rezim diberi kesabaran dan keteguhan.



Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...