Monday 6 July 2015

Tips Iktikaf di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan

Lailatul Qadar adalah malam yang sangat ditunggu umat Islam. Banyak cara dan usaha yang dilakukan untuk menggapainya, salah satunya dengan beri’tikaf  pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. 

Nah, agar I’tikaf kita benar-benar khusyuk dan sesuai tujuan, berikut ini tips i’tikaf dari Syekh Tawfique Chowdhury, yang diposting lewat laman Facebooknya.

 1. Mulailah dengan niat yang bersih dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah terasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika benar-benar ingin memperbaikinya, sekarang masih ada waktu!

2. Hari ini, bacalah tafsir surat Al-Qadr dan pahami apa yg sesungguhnya terjadi pada malam lailatul qadar. Dengan memahaminya, insyallah kita akan merasakan keagungan dan kekuatannya.

3. Jangan menunggu hingga malam ke-27 untuk mengerahkan segalanya. Seluruh malam dari 10 malam terakhir seharusnya menjadi target. Mari bangun pada setiap malamnya. Jangan sampai lailatul qadar terlewati begitu saja.

4. Jangan ikut-ikutan dengan perayaan atau kegiatan-keagiatan yang diada-adakan oleh kelompok tertentu. Ikutilah sunnah nabi. Tuntunan beliau adalah:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخاري)

Barang siapa yang bangun dan beribadah pada malam lalatul qadar dengan iman dan pengharapan akan pahalanya maka dosa-dosannya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhari)

5. Hafalkan doa malam lailatul qadar yang diajarkan Rasulullah ini:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ (رواه الترمذي)
Ya Allah, Engkau Maha Pengampun lagi Mulia dan menyukai pengampunan maka ampunilah aku. (HR. Tirmidzi)
Atau dengan redaksi:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ (رواه ابن ماجة وأحمد)
Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan menyukai pengampunan maka ampunilah aku. (HR. Tirmidzi)
6. Siapkan daftar pendek doa-doa untuk dipanjatkan. Ingat, ini adalah waktu yang sangat istimewa bagi seorang hamba. Malam Qadar! Malam ditetapkannya takdir! Pilihlah doa-doa terbaik untuk agamamu, dunia akhiratmu dan keluargamu. Jangan lupakan saudara-saudaramu muslimin yang tengah kesusahan di berbagai belahan dunia.

7. Sempatkan tidur siang sejenak jika memungkinkan. Jagalah perutmu agar tidak terlalu kenyang dan tidurlah segera setelah isya dan tarawih sekadar untuk menyegarkan diri. Lalu bangunlah untuk beribadah.

8. Jangan lupakan keluargamu! Rasulullah membangunkan para istrinya pada malam-malam ini. Anak-anak pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa. Siapkan, semangati dan motivasi mereka!

9. Cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri berpengaruh secara psikologis. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian (khusus di rumah untuk wanita) ketika beribadah.

10. Pilihlah tempat khusus yang kondusif untuk beribadah, apakah itu di masjid atau di rumah. Letakkan sajadah, mushaf dan air minum sehingga kita tidak perlu beranjak dari sana jika perlu minum.

11. Ini bukan malam untuk pasang status, misalnya, “Alhamdulillaah, nikmatnya bermunajat kepadaNYA malam ini,” di FB atau media sosial apa pun. Biarlah itu jadi rahasia indah antara hamba dengan Rabbnya. Maka, matikan dulu HP, tablet dan komputer. Putuskan dulu hubungan dengan dunia, dan nikmati jalinan hubungan dengan Al-‘Afuw!

12. Jika mengantuk, maka variasikan bentuk ibadah antara shalat, bermunajat dan membaca Qur’an. Lakukan bergantian. Jangan habiskan malam untuk mendengarkan ceramah atau tilawah, atau kalau sangat mengantuk, dengarkan sebentar saja untuk mengusir kantuk.

13. Sabar adalah kuncinya. 10 malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau aktifitas lainnya. Ini adalah saat untuk bersabar dengan kelelahan itu. Ingatlah Allah telah menganugrahimu dengan kesempatan berharga akan luasnya ampunan yang mungkin saja tidak datang lagi. Bukankah kita akan berlari walau apa pun yang terjadi jika kita tahu pasti bahwa ini adalah Ramadhan terakhir kita dan surga hanya selangkah lagi?

14. Ini yang paling penting: husnudzhon lah kepada Allah. Ketika bermunajat, ingatlah engkau sedang meminta kepada Raja Yang Maha Pemurah. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapan-NYA. Jangan biarkan keragu-raguan dan prasangka buruk menjauhkanmu dari Arrahman dan Arrahiim.

Allahumma ballighna laylatal qadr. (Islamedia)

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...