Suatu ketika, seorang saudagar melakukan
perjalanan untuk berniaga. Peristiwa ini terjadi sebelum perang dunia pertama sekitar tahun
1914. Di tengah perjalanan terjadi hujan salju yang lebat sehingga menutup
badan jalan. Sang saudagar pun terpaksa bermalam dan mengetuk pintu rumah salah
seorang penduduk.
Ketika itu belum ada hotel sebagai tempat
singgah dan menginap para musafir. Orang asing atau musafir boleh menginap di
rumah siapa pun di tempat di mana ia mengalami kesulitan atau kemalaman.
Sehingga ia menjadi tamu bagi seluruh anggota keluarga. Ia boleh tidur
sebagaimana mereka tidur, dan makan bersama mereka tanpa membayar atau
memberikan imbalan apa pun.