|| Oleh: Ali Ghufron Sudirman ||
Fadhilah
Berkurban
Fadhilah atau
keutamaan berkurban sangat banyak. Kiranya, cukuplah dikatakan bahwa berkurban
itu sangat utama karena ia merupakan salah satu bentuk dari kepedulian kita terhadap
lingkungan, dan karena ia disyariatkan untuk mengenang peristiwa bersejarah
yang patut kita teladani. Di dalam hadits terdapat sejumlah riwayat yang
menunjukkan sejumlah keutamaan berkurban, di antaranya sebagai berikut.
1. Berkurban
Merupakan Amalan yang Paling Dicintai Allah pada Saat Hari Raya Iduladha
Salah satu
fadhilah atau keutamaan berkurban adalah, ia merupakan amalan yang paling
dicintai oleh Allah pada saat hari raya iduladha. Imam Tirmidzi meriwayatkan
dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ
إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ
اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Tidaklah seseorang melakukan suatu amalan yang lebih
dicintai Allah pada hari raya iduladha melebihi amalan berkurban. Sesungguhnya,
binatang kurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya,
bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darah dari binatang kurban itu
akan mendapat ridha Allah sebelum ia terjatuh ke tanah. Maka hendaklah diri
kalian merasa senang untuk berkurban. (HR. Tirmidzi)
Al-Qari menukil perkataan Zainul Arab bahwa berkurban
merupakan amal ibadah yang paling utama pada hari raya iduladha, dan
sesungguhnya binatang kurban itu akan datang pada hari kiamat dalam kondisi
sempurna, persis dengan kondisinya ketika di dunia, di mana setiap dari anggota
tubuh binatang kurban itu bernilai pahala dan menjadi binatang tunggangan orang
yang berkurban untuk melewati ash-shirâth (jembatan).
2. Allah Kagum Terhadap Orang yang Berkurban pada Hari
Raya Idul Adha
Imam Baihaqi di dalam kitabnya, Syi'bu Al-Îmân
meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw.
bersabda:
عَجَبَ رَبُّكُمْ مِنْ
ذَبْحِكُمُ الضَّأْنَ فِيْ يَوْمِ عِيْدِكُمْ .
Tuhan kalian kagum dengan sembelihan biri-biri yang
kalian lakukan pada hari raya kalian. (HR. Baihaqi)
3. Rasulullah Mencela Orang Kaya yang Tidak Mau Berkurban
Bagi orang yang kaya dan punya kelebihan uang yang dapat
dipakai untuk membeli hewan kurban sebaiknya dia berkurban. Sebab, Rasulullah
mencela orang kaya yang tidak mau berkurban seraya bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ مَالٌ فَلَمْ يُضَحَّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا . (رواه
الحاكم)
Barang siapa yang punya harta tapi tidak berkurban maka
jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami. (HR. Al-Hakim di dalam kitab
Al-Mustadrak dari Abu Hurairah r.a.)
4. Berkurban Mendatangkan Banyak Pahala
Berkurban juga mendatangkan banyak pahala, karena semua
anggota tubuh dari hewan kurban itu bernilai pahala. Bahkan, bulu-bulunya juga
bernilai pahala. Zaid bin Arqam menceritakan bahwa para sahabat bertanya kepada
Rasul:
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ ؟ قَالَ :
سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ . قَالُوا : فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ ؟ قَالَ : بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ . قَالُوا : فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ ؟ قَالَ : بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنْ الصُّوفِ حَسَنَةٌ . (رواه ابن ماجة)
"Wahai Rasulullah, apa gerangan berkurban ini?"
Rasul menjawab, "Ini adalah sunah dari moyang kalian, yaitu Nabi
Ibrahim." Para sahabat kembali bertanya, "Apa bagian kami di
dalamnya, wahai Rasulullah?" Rasul menjawab, "Pada setiap bulunya
terdapat kebaikan." Para sahabat bertanya, "Kalau wol?" Rasul
menjawab, "Pada setiap bulu dari wol itu terdapat kebaikan." (HR.
Ibnu Majah)
Di dalam kitab Hâsyiyatu As-Sanadi 'Alâ Ibni
Mâjah disebutkan bahwa maksud dari hadits ini adalah, selain daging, lemak,
dan kulit, bulu-bulu binatang kurban juga bernilai sebagai kebaikan, atau
mendatangkan pahala. Maka dari sini dapat diketahui betapa banyak pahala yang
dapat dipetik oleh orang yang mau berkurban, sehingga rugilah apabila seseorang
diberi kelapangan rezeki, tetapi malas-malasan melakukan kurban.
5. Berkurban Menghapus Dosa-Dosa
Berkurban juga menghapus dosa-dosa, karena sebagaimana
disabdakan oleh Rasulullah, setiap tetes darah dari binatang kurban itu
merupakan penghapus dari dosa-dosa orang yang berkurban. Imam Ath-Thabarani di
dalam Al-Mu'jam Al-Kabîr meriwayatkan dari Imran bin Hushein bahwa
Rasulullah saw. bersabda kepada Aisyah r.a.:
يَا فَاطِمَةُ، قُومِي فَاشْهَدِي أُضْحِيَّتَكِ، فَإِنَّهُ
يُغْفَرُ لَكِ بِأَوَّلِ قَطْرَةٍ مِنْ دَمِهَا كُلُّ ذَنْبٍ عَمِلْتِيهِ.
"Wahai, Fatimah. Bangkit dan saksikan hewan
sembelihan (kurban)mu, sesungguhnya setiap dosa-dosa yang engkau lakukan akan
diampuni sejak tetasan pertama dari darah hewan kurban itu."
Inilah di antara keutamaan-keutamaan berkurban. Kiranya
cukuplah semua ini menjadi penyemangat bagi kita untuk gemar berkurban pada
hari raya idul adha, bila kita memang diberi kelebihan rezeki oleh Allah swt.
*Disarikan dari buku Tuntunan Berkurban dan
Menyembelih Hewan karya Ali Ghufron, Amzah, Jakarta, cet. 2, 2013
No comments:
Post a Comment
Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...