Thursday 28 November 2013

Sabda Rasul, Ini Akibatnya Bila Mengemis untuk Memperkaya Diri




Hari ini media ramai memberitakan para pengemis tajir. Pengemis yang—menurut berita—bahkan dalam 15 hari saja dapat meraup Rp25 juta. Sungguh gemas rasanya mendengar berita seperti itu. Dan lebih gemas lagi ketika ternyata, alasan salah satu pengemis itu adalah untuk tambahan biaya naik haji.

Di sini saya tidak ingin membahas tentang boleh-tidaknya naik haji dengan harta hasil meminta-minta. Tapi saya ingin menyampaikan salah satu hadits nabi tentang hukum meminta-minta itu sendiri. Sebab dengan mengetahui hukumnya, otomatis kita akan mengetahui status amal ibadah yang berasal dari meminta-minta.

Imam Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits gharib dari Hubsy bin Junadah As-Saluli berkata, “Aku Mendengar Rasulullah bersabda saat haji Wada’. Waktu itu beliau sedang wukuf di Arafah dan tiba-tiba seorang Badui mendatangi sembari memegang salah satu ujung selendangnya untuk meminta-minta. Setelah diberi, Badui itu pergi dan sejak saat itulah Rasulullah melarang umatnya dari meminta-minta. Beliau bersabda:

إِنَّ الْمَسْأَلَةَ لاَ تَحِلُّ لِغَنِيٍّ وَلاَ لِذِيْ مِرَّةٍ سَوِيٍّ إِلاَّ لِذِيْ فَقْرٍ مُدْقِعٍ أَوْ غُرْمٍ مُفْظِعٍ . وَمَنْ سَأَلَ النَّاسَ لِيُثْرِيَ بِهِ مَالَهُ كَانَ خُمُوشًا فِي وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَرَضْفًا يَأْكُلُهُ مِنْ جَهَنَّمَ وَمَنْ شَاءَ فَلْيُقِلَّ وَمَنْ شَاءَ فَلْيُكْثِرْ .

Artinya:

Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal bagi orang yang berkecukupan dan yang memiliki fisik sehat. Kecuali bagi orang fakir yang benar-benar fakir atau orang yang benar-benar terlilit utang yang harus segera ditunaikan. Barang siapa meminta-minta untuk memperbanyak harta (memperkaya diri) maka pada hari kiamat akan ada bekas-bekas luka cakaran di wajahnya dan batu panas dari jahanam yang akan ia makan. Jadi, silakan memilih mau mengurangi kebiasaan meminta-minta atau memperbanyaknya!

Dari hadits ini dapat kita simpulkan sebagai berikut:

1. Orang yang berkecukupan tidak boleh meminta-minta. Untuk itu, dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Qabishah r.a. juga disebutkan bahwa hanya ada tiga orang yang boleh meminta-minta. Pertama, orang yang menanggung hamalah (yaitu semacam uang jaminan keselamatan yang harus ditunaikan oleh seseorang demi keselamatan suatu kaum dan untuk menghindari fitnah serta pertumpahan darah). Orang seperti ini boleh meminta-minta. Dan ketika sudah mendapatkannya maka ia harus berhenti meminta-minta. Kedua, orang yang tertimpa bencana, di mana bencana itu melenyapkan semua harta kekayaannya. Orang seperti ini boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan modal untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Setelah itu maka ia harus berhenti meminta-minta. Ketiga, orang yang jatuh miskin, di mana kemiskinannya itu benar-benar diakui oleh tiga orang tokoh di masyarakat. Orang seperti ini boleh meminta-minta sampai ia dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Setelah itu maka ia harus berhenti meminta-minta. Adapun selain ketiga golongan ini maka tidak boleh meminta-minta.

2. Orang yang berfisik sehat juga tidak boleh meminta-minta. Apalagi dengan berpura-pura sakit atau cacat supaya dikasihani. Apalagi sampai menjadikannya sebuah profesi. Rasulullah mengancam, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Hamzah bin Abdullah dari ayahnya, “Bila salah seorang dari kalian terus-menerus meminta-minta maka nanti di hari Kiamat akan dibangkitkan dalam kondisi wajah yang tanpa daging.”

3. Orang yang meminta-minta untuk memperkaya diri maka pada hari kiamat akan ada bekas luka cakaran di wajahnya dan batu panas dari jahanam yang akan menjadi santapannya.

4. Bila dilihat dari asbab wurudnya, hadits ini disampaikan oleh Rasulullah karena ada salah seorang sahabat yang ikut pergi haji pada haji Wada’ dan meminta-minta. Rasulullah seakan mengingkari hal itu karena pada prinsipnya, ketika seseorang pergi haji maka dia sehat fisik dan sehat secara finansial sehingga tidak masuk dalam kategori orang yang boleh meminta-minta. Wallahu a’lam

Artikel Terkait:

3 comments:

  1. Mantap Mas Bro....boleh mengkopi tulisan-tulisannya?
    Salam Kenal....

    ReplyDelete
  2. mas ali ghufron saya mau tanya kalo orang yang makan gaji buta apa termasuk Mengemis untuk Memperkaya Diri ?.
    kalo menurut saya iya karena orang yang makan gaji buta males kerja tapi mau duitnya aja walaupun orang semacam ini bukan pengemis tapi secara tidak langsung orang seperti ini berprilaku seperti Pengemis yang males kerja untuk Memperkaya Diri .

    ReplyDelete

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...