Saturday 23 May 2015

Motif di Balik Vonis Mati Syekh Yusuf Qardhawi

The Guardian menguak motif di balik ngototnya rezim militer As-Sisi terkait rencana eksekusi mati Syekh Yusuf Qardhawi, Muhammad Mursi dan sejumlah petinggi Ikhwan yang lain.

Sebagaimana tersebut dalam laporannya, disinyalir bahwa dengan eksekusi mati ini As-Sisi ingin mengirimkan pesan tegas kepada para oposisi baik dari kalangan islamis maupun lainnya bahwa rezim tidak pernah ada niat untuk mengurangi "penindasannya". Selain itu,  ada pesan yang jauh lebih penting, yaitu tidak akan ada demokrasi di Mesir dalam waktu dekat dan takkan ada lagi upaya untuk revolusi.

Pada 16 Mei lalu Pengadilan Pidana Kairo telah memvonis mati Syekh Yusuf Qardhawi secara in absentia,  Muhammad Mursi,  dan seratusan petinggi Ikhwan yang lain. Berkas mereka juga sudah diserahkan kepada mufti untuk mendapat persetujuan sebagai langkah lanjutan.

Sementara itu,  Amnesti Internasional mengatakan bahwa vonis mati tersebut terkesan didramatisir dan berdasar pada proses yang salah.

"Vonis mati terhadap Mursi dan seratusan tokoh lainnya lewat pengadilan yang sangat tidak adil secara nyata memperlihatkan bahwa sistem peradilan di dalam negeri sangat memprihatinkan," jelas Amnesti Internasional dalam lamannya.

Pihak pemerintah sendiri tidak mau berkomentar banyak terkait hal ini. Mereka hanya menegaskan bahwa pengadilan bersifat independen, dan tak ada intervensi terkait putusan-putusannya.

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...