Friday 10 July 2015

Ini Amalan Wanita Haid di Malam Lailatul Qadar



Ada yang bertanya, apakah wanita haid bisa mendapatkan lailatul qadar? Lantas apa yang bisa dilakukan oleh wanita haid untuk mendapatkan malam lailatul qadar itu?

===

Wahai saudariku, pertama-tama ketahuilah bahwa Allah menetapkan siklus haid demi sebuah hikmah yang agung, maka terimalah ia sebagaimana engkau menerima qada dan qadar Allah yang lain.
Kemudian ketahuilah bahwa Allah tetap menulis pahala amal saleh yang biasa dilakukan seseorang apabila orang itu tidak dapat melakukannya karena suatu halangan. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Musa bahwa Rasulullah saw. bersabda:

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
Artinya:

Apabila seorang hamba sakit atau sedang bepergian maka akan ditulis untuknya pahala amal yang biasa ia lakukan ketika sedang tidak bepergian atau saat sedang sehat.

Saudariku, saat sedang haid, engkau masuk kategori orang yang ma’dzur, orang yang terhalang dari melakukan amalan-amalan tertentu. Jadi, apa yang biasa engkau lakukan di saat sedang tidak uzur juga akan dicatat dan ditulis pahalanya saat engkau sedang uzur. Inilah saudariku pentingnya kita mempunyai amalan-amalan rutin sehari-hari.

Selain itu, ketahuilah bahwa ketika seseorang sudah berniat bulat akan melakukan suatu amal ibadah tapi ia terhalang karena uzur syar’i, maka Allah tetap menuliskan pahala amal ibadah itu untuk dirinya. Rasul pernah bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Sesungguhnya di Madinah terdapat orang-orang yang setiap kali kalian mengarungi lembah dan melewati suatu jalan maka mereka pun mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang kalian dapatkan. Hal itu karena mereka terhalang oleh uzur (sehingga tidak dapat turut bepergian bersama kalian sedangkan mereka sudah berniat untuk ikut)." 

Untuk itu, bergembiralah saudariku. Selagi engkau telah berazam dan berniat melakukan amal kebaikan maka engkau akan memperoleh pahalanya saat uzur menghalangimu.

Lebih dari itu, ketahuilah saudariku. Meski engkau sedang haid dan tidak boleh berpuasa, meski engkau sedang haid dan tidak boleh shalat, i’tikaf serta memasuki masjid, tapi masih ada banyak amal ibadah yang dapat engkau kerjakan. Di antaranya adalah:

1. Banyak berzikir dengan mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Perbanyaklah bacaan subhanallah, walhamdu lillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar. Rasulullah menyatakan, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa itulah empat kalimat yang paling dicintai Allah. 

Engkau dapat juga menambahinya dengan wala haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim. Tentang hal ini imam Abu Daud meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa bahwa seseorang mendatangi Rasulullah seraya mengadu, “Ya Rasul, saya tidak menguasai apa pun dari bacaan Al-Quran. Maka ajarilah aku bacaan yang dapat menggantikannya.” Rasul kemudian bersabda, “Ucapkanlah subhanallah, walhamdu lillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar wala haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim."

2. Memperbanyak doa, khususnya doa yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah r.a. saat mendapati malam lailatul qadar, yaitu allahumma innaka ‘afuwwun [karim] tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni. Juga berdoalah dengan doa-doa yang lain, semampu engkau. Karena doa adalah inti dari ibadah. Berdoalah apa saja. Mintalah semuanya.

3. Memperbanyak bacaan istigfar, tak terkecuali bacaan sayyidul istigfar; allahumma anta rabbi la ilaha illa anta khalaqtani wa ana abduka wa ana ala ‘ahdika wawa’dika mastatha’tu. A’udzu bika min syarri ma shana’tu abu’u laka bini’matika alayya wa abu’u bidzanbi fagfirli fainnahu la yagfirudz dzunuba illa anta.

4. Memperbanyak sedekah, silaturahmi, dan mendengarkan ceramah-ceramah keagamaan.

5. Selalu mengingatkan anak-anak, saudara, orang tua, dan atau suami agar bersemangat mengisi malam-malam ini dengan ibadah dan taqarub kepada-Nya.

Itulah di antara amalan yang dapat engkau laksanakan, wahai saudariku.
Kemudian yakinlah akan anugerah dan rahmat yang Allah curahkan kepada para hamba-Nya yang saleh. Banyak nash yang menjelaskan bahwa Allah menganugerahi seorang hamba sesuai dengan harapan dan persangkaannya. Maka apabila engkau bersungguh-sungguh melakukan amalan-amalan saleh pada sepuluh hari yang terakhir ini, sangat diharapkan engkau mendapat keutamaan dan kemuliaan malam lailatul qadar. Karena keutamaan lailatul qadar itu meliputi seluruh amal kebaikan dan tidak terbatas pada amalan shalat saja. Setiap orang yang pada malam itu melakukan amal baik, apa pun bentuknya, akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah.

Sebagian ulama salaf menyebutkan bahwa keutamaan malam lailatul qadar itu bersifat menyeluruh untuk setiap umat Islam yang amal ibadahnya diterima pada malam itu. Ibnu Rajab dalam Al-Latha’if berkata, “Di dalam Al-Musnad dan An-Nasa’i dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “… Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa terhalang dari kebaikan malam itu maka ia benar-benar terhalang dari mendapat kebaikan.” Juwaibir bertanya kepada Adh-Dhahhak, “Apakah wanita yang sedang nifas, haid, atau umat Islam yang sedang bepergian dan tertidur juga mendapat bagian dari keutamaan malam lailatul qadar?” Adh-Dhahhak berkata, “Ya. Setiap orang yang amalnya diterima oleh Allah maka ia akan mendapat bagiannya dari malam lailatul qadar.”

Semoga... 

Semoga kita diberi anugerah yang sangat besar ini. Semoga kita dan umat muslim pada umumnya tidak terhalang dari keutamaan yang luar biasa ini. Amin …


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...