|| Kajian
Kitab Tauhid 2 ||
Saudaraku, setelah
menjelaskan tujuan dari diciptakannya jin dan manusia, Allah juga mengutus para
rasul untuk mengingatkan hal itu agar umat manusia selalu dalam kondisi sadar
akan tujuan hidupnya. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam surah An-Nahl
ayat 36 yang berbunyi:
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا
فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Artinya:
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan),
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu," maka di antara
umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di
antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu
di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan
(rasul-rasul).
Makna
Ayat
Pada
ayat ini Allah memberi tahu bahwa Dia telah mengutus seorang rasul kepada
setiap umat untuk menyampaikan dan menyerukan ajaran tauhid, yaitu menyembah
Allah saja dan menjauhi menyembah taghut. Allah terus mengutus para rasul-Nya
untuk mendakwahkan ajaran tauhid ini sejak kejadian perilaku syirik pertama
kali pada zaman nabi Nuh hingga diutusnya Rasulullah sebagai rasul dan utusan
terakhir. Para rasul itu diutus oleh Allah untuk mengajak umat manusia
menyembah Allah dan meninggalkan taghut.
Taghut
berasal dari tughyan. Taghut adalah sebutan untuk segala yang melewati
batas. Taghut banyak macam dan jenisnya. Tapi puncaknya ada lima jenis, yaitu
iblis la’natullah, orang yang mengubah hukum-hukum Allah, orang yang berhukum
dengan selain hukum Allah, orang yang menyeru orang lain untuk menuhankan
dirinya, dan sesuatu selain Allah yang disembah sedangkan dia menyetujui hal
itu.
Ayat
ini juga menjelaskan bahwa umat manusia terbagi dua terkait ajakan dan dakwah
para rasul itu. Sebagian orang diberi hidayah taufiq oleh Allah hingga
mengikuti ajakan rasul, dan sebagian lagi dijauhkan dari hidayah taufiq hingga
berpaling dari ajakan tersebut.
Kesimpulan
Ayat
1.
Manusia tidak dibiarkan terbengkalai oleh Allah tanpa tugas, perintah, dan larangan.
2.
Hikmah diutusnya para rasul adalah untuk mendakwahkan ajaran tauhid dan
melarang kemusyrikan.
3.
Din yang didakwahkan para nabi itu pada hakikatnya satu, meskipun syariatnya
berbeda-beda, yakni memurnikan ibadah hanya kepada Allah dan meninggalkan
kemusyrikan.
4.
Risalah tauhid meliputi setiap umat manusia tanpa terkecuali.
5.
Hidayah taufiq hanya berasal dari Allah, tidak dari yang lainnya.
6.
Ada anjuran mengunjungi bekas-bekas peradaban umat terdahulu demi mengambil
pelajaran dan mengetahui akibat dari kaum yang mendustakan ajakan tauhid.
*disarikan dari kitab Al-Jadid fi
Syarhi Kitab At-Tauhid karya Syekh Muhammad bin Abdul Aziz As-Sulaiman
Al-Qar’awi dan kitab Al-Mulakkhash fi Syarhi Kitab At-Tauhid karya Dr. Shalih
bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.
No comments:
Post a Comment
Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...