Thursday, 12 September 2013

Tujuan Penciptaan Manusia



|| Kajian Kitab Tauhid 1 ||

Saudaraku, manusia diciptakan oleh Allah bukan tanpa alasan atau tujuan yang jelas. Pun bukan secara main-main. Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dan jin dengan alasan dan tujuan yang sangat jelas serta definitif. Di dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56—58 Allah swt. menegaskan:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56) مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (58)

Artinya:

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.

Makna Ayat

Dalam ayat ini Allah swt. memberi tahu bahwa Dia menciptakan jin dan manusia supaya mereka beribadah dan menyembah-Nya. Itulah hikmah dan tujuan dari penciptaan jin dan manusia. Kalau seorang majikan dan tuan berharap kepada para pembantu serta budaknya agar mereka dapat membantu mencari rezeki, Allah tidak menginginkan seperti itu. 

Secara bahasa, ibadah berarti tunduk dan patuh. Sedangkan secara syar’i, ibadah adalah sebutan untuk setiap ucapan dan perbuatan, baik yang zahir maupun batin, yang disenangi dan diridhai oleh Allah.

Dalam ayat ini Allah swt. juga memberi tahu bahwa Dialah Dzat yang telah menciptakan jin dan manusia, dan bahwa tujuan dari penciptaan itu supaya keduanya menauhidkan Allah dalam hal ibadah serta menolak beribadah kepada selain-Nya. 

Dalam ayat ini Allah swt. juga menegaskan bahwa Dia menjamin rezeki para hamba yang Dia ciptakan itu. Allah selalu menepati janji-janji-Nya karena Dia yang maha mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.

Ayat ini juga menunjukkan tentang kewajiban bertauhid, yaitu mengkhususkan peribadatan hanya kepada Allah dan tidak kepada selainnya, karena itulah tujuan manusia dan jin tercipta.

Kesimpulan Ayat

1. kewajiban beribadah hanya untuk dan kepada Allah. Kewajiban ini berlaku bagi golongan jin dan manusia.

2. ayat ini menjelaskan tentang hikmah penciptaan jin dan manusia.

3. pencipta adalah satu-satunya dzat yang berhak disembah. Ini merupakan bantahan kepada para penyembah berhala dan lainnya, yang menyembah makhluk, bukan sang khalik.

4. Allah tidak membutuhkan makhluknya. Makhluklah yang membutuhkan Allah. Karena Allah yang menciptakan, sedangkan makhluk adalah yang diciptakan.

5. Ayat ini merupakan penegasan bahwa apa yang diperbuat oleh Allah selalu mengandung hikmah.

*disarikan dari kitab Al-Jadid fi Syarhi Kitab At-Tauhid karya Syekh Muhammad bin Abdul Aziz As-Sulaiman Al-Qar’awi dan kitab Al-Mulakkhash fi Syarhi Kitab At-Tauhid karya Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment

Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...