|| Kajian
Kitab Tauhid 1 ||
Saudaraku, manusia
diciptakan oleh Allah bukan tanpa alasan atau tujuan yang jelas. Pun bukan secara main-main. Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dan jin dengan alasan dan tujuan yang sangat jelas serta definitif. Di dalam
surah Adz-Dzariyat ayat 56—58 Allah swt. menegaskan:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
(56) مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ
اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (58)
Artinya:
Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku
tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki
supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki
Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
Makna
Ayat
Dalam
ayat ini Allah swt. memberi tahu bahwa Dia menciptakan jin dan manusia supaya
mereka beribadah dan menyembah-Nya. Itulah hikmah dan tujuan dari penciptaan
jin dan manusia. Kalau seorang majikan dan tuan berharap kepada para pembantu
serta budaknya agar mereka dapat membantu mencari rezeki, Allah tidak menginginkan
seperti itu.
Secara
bahasa, ibadah berarti tunduk dan patuh. Sedangkan secara syar’i, ibadah adalah
sebutan untuk setiap ucapan dan perbuatan, baik yang zahir maupun batin, yang
disenangi dan diridhai oleh Allah.
Dalam
ayat ini Allah swt. juga memberi tahu bahwa Dialah Dzat yang telah menciptakan
jin dan manusia, dan bahwa tujuan dari penciptaan itu supaya keduanya
menauhidkan Allah dalam hal ibadah serta menolak beribadah kepada selain-Nya.
Dalam
ayat ini Allah swt. juga menegaskan bahwa Dia menjamin rezeki para hamba yang
Dia ciptakan itu. Allah selalu menepati janji-janji-Nya karena Dia yang maha
mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.
Ayat
ini juga menunjukkan tentang kewajiban bertauhid, yaitu mengkhususkan
peribadatan hanya kepada Allah dan tidak kepada selainnya, karena itulah tujuan
manusia dan jin tercipta.
Kesimpulan
Ayat
1.
kewajiban beribadah hanya untuk dan kepada Allah. Kewajiban ini berlaku bagi
golongan jin dan manusia.
2.
ayat ini menjelaskan tentang hikmah penciptaan jin dan manusia.
3.
pencipta adalah satu-satunya dzat yang berhak disembah. Ini merupakan bantahan
kepada para penyembah berhala dan lainnya, yang menyembah makhluk, bukan sang
khalik.
4.
Allah tidak membutuhkan makhluknya. Makhluklah yang membutuhkan Allah. Karena
Allah yang menciptakan, sedangkan makhluk adalah yang diciptakan.
5.
Ayat ini merupakan penegasan bahwa apa yang diperbuat oleh Allah selalu
mengandung hikmah.
*disarikan dari kitab Al-Jadid fi
Syarhi Kitab At-Tauhid karya Syekh Muhammad bin Abdul Aziz As-Sulaiman
Al-Qar’awi dan kitab Al-Mulakkhash fi Syarhi Kitab At-Tauhid karya Dr. Shalih
bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.
No comments:
Post a Comment
Katakan yang baik-baik, atau lebih baik diam. Begitu pesan Rasul kita...